Pemanis buatan (synthetic sweeteners) merupakan
senyawa yang secara substansial memiliki tingkat kemanisan lebih tinggi, yaitu
berkisar antara 30 sampai dengan ribuan kali lebih manis dibandingkan sukrosa. Berdasarkan proses produksi dikenal suatu jenis pemanis yaitu sintetis
dan natural. Pemanis sintetis dihasilkan melalui proses kimia. Contoh dari
pemanis ini antara lain aspartam, sakarin dan siklamat. Pemanis natural
dihasilkan dari proses ekstraksi atau isolasi dari tanaman dan buah atau
melalui enzimatis, adapun contohnya adalah sukrosa, glukosa, fruktosa,
sorbitol, mantitol, dan isomalt.
Sakarin adalah pemanis
buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat. Karena strukturnya
berbeda dengan karbohidrat.
2.2 Struktur
Sakarin merupakan
senyawa benzosulfimida atau o-sulfobenzimida dengan rumus molekul C7H5NO3S.
Struktur kimia sakarin Secara kimiawi merupakan senyawa
2,3-Dihidro-3-Oxobenzisosulfonasol atau benzosulfimida.
Struktur sakarin dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar.1
struktur sakarin
2.3
Komposisi
Sakarin berupa Ca- atau
Na-sakarin merupakan senyawa
benzosulfimida atau o-sulfobenzimida dengan rumus molekul C7H5NO3S.
Sakarin adalah zat pemanis buatan
yang dibuat dari garam natrium dari asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih,
tidak berbau dan sangat manis. Sakarin adalah pemanis buatan
yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat.
2.4
Sifat – Sifat
Karena sakarin memiliki
struktur yang berbeda dengan karbohidrat, sakarin tidak menghasilkan kalori.
Sakarin jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan perbandingan rasa manis
kira-kira 400 kali lipat sukrosa. Namun sayangnya dalam konsentrasi sedang
sampai tinggi bersifat meninggalkan aftertaste pahit atau rasa logam. Untuk
menghilangkan rasa ini sakarin dapat dicampurkan dengan siklamat dalam
perbandingan 1:10 untuk siklamat. Kombinasi penggunaannya dengan pemanis buatan rendah
kalori lainnya bersifat sinergis.
Sifat fisik sakarin yang cukup dikenal adalah tidak
stabil pada pemanasan. Sakarin yang digunakan dalam industri makanan adalah
sakarin sebagai garam natrium. Hal ini disebabkan sakarin dalam bentuk aslinya
yaitu asam, bersifat tidak larut dalam air. Sakarin juga tidak mengalami proses
penguraian gula dan pati yang menghasilkan asam. Secara umum, garam sakarin
berbentuk kristal putih, tidak berbau atau berbau aromatik lemah, dan mudah
larut dalam air, serta berasa manis.
2.5 Manfaat dan Bahaya
Sakarin memiliki manfaat dan bahaya dalam penggunaannya.
Adapun Manfaat dan bahaya penggunaan
sakarin yaitu sebagai berikut:
a. Manfaat
Sakarin memiliki manfaat dalam
penggunaannya, yaitu:
1.
Sakarin merupakan
pemanis alternatif untuk penderita diabetes melitus, karena sakarin tidak
diserap lewat sistem pencernaan. Meskipun demikian, sakarin dapat mendorong
sekresi insulin karena rasa manisnya; sehingga gula darah akan turun.
2. Pemanis
dapat di gunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman.
3. Pemanis
dapat meningkatkan cita rasa dan aroma, memperbaiki sifat – sifat fisik,
sebagai pengawet, memperbaiki sifat – sifat kimia.
4. Merupakan
salah satu sumber kalori bagi tubuh.
5. Pemanis
buatan dapat membantu dalam manajemen mengatasi kelebihan berat badan, control
glikosa darah dan kesehatan gigi.
b.
Bahaya
Selain memiliki manfaat yang
cukup banyak, sakarin juga memiliki bahaya yang cukup banyak pula dalam
penggunaannya yang belebihan, diantaranya yaitu:
1. migrain dan sakit kepala
2. kehilangan daya ingat
3. bingung
4. insomnia
5. iritasi
6. asma
7. hipertensi
8. diare
9. sakit perut
10. alergi
11. impotensi dang gangguan seksual
12. kebotakan
13. kanker otak
No comments:
Post a Comment