Entri Populer

Tuesday 15 October 2013

Benang Gigi (Dental Floss)


Acapkali menyikat gigi masih kurang memberikan hasil yang optimal dalam proses membersihkan gigi. Kontur gigi, bentuk gigi,  dan tipe jenis sikat gigi menjadi faktor utama hasil kebersihan menyikat gigi.Jika sudah begini, plak pun bisa tumbuh dan berkembang di bagian gigi yang sulit dijangkau.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, dapat menggunakan dental floss untuk menyingkirkan sisa makanan dan juga memelihara kebersihan mulut.
Sebagian orang menggantikan posisi fungsi tusuk gigi dengan benang gigi. Adapun fenomena peralihan tersebut dipicu aksioma baru bahwa penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan penurunan pada gusi oleh sebagian dokter gigi.
Namun di Indonesia, penggunaan benang gigi sendiri masih belum terlalu populer. Berikut beberapa tips menggunakan dental floss dengan benar:
   

Manfaat Pemanis Xylitol


Jika kita seringkali melihat semakin maraknya permen karet dengan kandungan xylitol, maka hal tersebut membawa kita akan pertanyaan “kenapa”. Berikut beberapa manfaat xylitol berdasarkan hasil penelitian yang ada.
Meningkatkan Kepadatan Tulang

Penelitian di Finlandia mengemukakan bahwa xylitol dapat meningkatkan kepadatan tulang dan menjadi salah satu senyawa yang mampu melawan osteoporosis. Kemampuan pemanis ini terlihat dari kemampuan mengembalikan kepadatan tulang meskipun tanpa adanya estrogen yang memberikan kepadatan pada tulang. Hal ini didukung oleh sepuluh penelitian lanjutan yang menunjukkan efektifitas xylitol dalam memperbaiki jaringan tulang akibat penuaan sebanyak 10%.

Para peneliti Finnish menjelaskan bahwa hal ini dikarenakan xylitol mampu membantu penyerapan kalsium lebih optimal dalam usus sehingga meningkatkan kepadatan pada tulang. Oleh karena itu para mereka menganjurkan xylitol sebanyak 40 gram perhari sebagai upaya mendapatkan keuntungan dari pemanis ini.
Mencegah Gangguan Pada Gigi

Selain berguna meningkatkan kepadatan tulang, xylitol terbukti mampu mengekang pertumbuhan beberapa bakteri, sehingga banyak dokter gigi merekomendasikan mengunyah permen karet dengan pemanis xylitol sebagai salah satu upaya mencegah gigi berlubang.

Bahkan karena pemanis ini terbuat dari ekstraksi berbagai macam buah dan sayuran seperti dari pohon birch, jagung, buah plum dan buah beri, menjadikan xylitol aman bagi penderita diabetes dan hiperglikemia. Begitu pula pada ibu hamil dan berguna dalam menurunkan resiko penularan bakteri streptococcus mutans yang merusak gigi ibu ke bayi sebanyak 80%.
Mencegah Infeksi Telinga Tengah

Dengan menganjurkan mengunyah permen karet berpemanis xylitol, tulang dan gigi tidak hanya menjadi bagian yang mendapatkan manfaat dari senyawa organik yang biasa disebut sebagai gula alkohol ini. Xylitol juga terbukti meningkatkan aktifitas neutrofil, yaitu sel darah putih yang berguna dalam melawan berbagai macam infeksi termasuk infeksi pada telinga tengah yang seringkali menyerang anak-anak.
Hal ini dikarenakan xylitol mampu mencegah infeksi oral jamur candica dan berbagai kuman lainnya yang mampu menyumbat pada saluran tengah telinga (Eustachian tubes) yang berhubungan langsung dengan hidung dan mulut sebanyak 25%.
Memberikan Manfaat Kesehatan Lainnya

Bahkan didaerah Eropa, xylitol semakin marak tidak hanya sebagai pengganti gula seperti dalam kandungan permen karet, namun juga sebagai pengobatan dan perbaikan jaringan yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh, melindungi dari penyakit kronis dan juga memiliki manfaat anti penuaan. Sehingga xylitol juga dipergunakan dalam kandungan pasta gigi, obat tablet, gula pengganti, bahkan nasal spray.
Yaitu penyemprotan xylitol kedalam rongga hidung sebagai pembersih rongga hidung dari berbagai bakteri yang menempel pada jaringan maupun mengobati berbagai infeksi pernapasan.
Begitu juga penggunaan pada larutan topical xylitol yang telah dipatenkan di Eropa sebagai pengobatan tekanan intraocular pada mata yang dapat berkembang menjadi glaucoma, yakni penyakit serius yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik mata.
Namun demikian, batasan mengkonsumsi xylitol juga perlu diperhatikan. Karena xylitol merupakan gula alkohol yang tidak dapat diuraikan secara sempurna didalam pencernaan. Sehingga kelebihan mengkonsumsi xylitol dapat menyebabkan diare.
Dan berdasarkan penelitian terakhir di Finlandia menunjukkan bahwa penggunaan xylitol pada permen karet dan pelega tenggorokan lebih unggul dibandingkan sirup xylitol dalam memberikan manfaat seperti di publikasikan dalam Cochrane Library bulan November 2011[](E)

Pilah Pilih Pasta Gigi

Banyaknya pasta gigi yang tersusun di rak-rak supermarket dengan berbagai merk terkadang membuat kita bingung dalam menjatuhkan pilihan. Mana yang baik untukku, dan untuk seluruh anggota keluargaku? Mungkin itu yang terlintas dalam pikiran. Belum lagi banyaknya iklan di media yang mengklaim produknya paling baik untuk mencegah gigi berlubang dan masalah gigi mulut lainnya.
Konsumen dituntut untuk jeli, dan membaca keterangan yang tertera pada kemasan menjadi suatu hal yang wajib. Jangan asal beli karena termakan iklan. Pemilihan pasta gigi sebetulnya bersifat individual, karena pasta gigi yang baik untuk teman Anda belum tentu cocok dengan kebutuhan dan kondisi gigi mulut Anda.

Rata-rata pasta gigi yang beredar di pasaran mengandung fluor, yang penting untuk melindungi gigi dari karies.  Namun pada jumlah yang berlebih, fluor malah dapat menyebabkan kerusakan email (fluorosis/molted enamel) terutama pada anak yang berada dalam masa tumbuh kembang, dan juga bersifat toksik. Banyak negara yang sudah menurunkan batas maksimal kandungan fluoride yang diperbolehkan dalam pasta gigi. Di negara-negara Eropa, Australia dan New Zealand kandungan fluoride berkisar antara 250-500 ppm, terutama karena di negara tersebut air minum sudah difluoridasi (mengandung fluor), sedangkan di Indonesia kandungan fluor dalam pasta gigi diperkirakan masih besar yakni antara 800-1500 ppm.

Oleh karena itu, untuk anak-anak di bawah usia 4 tahun atau anak-anak yang masih belum bisa meludah, direkomendasikan untuk menggunakan pasta gigi khusus anak-anak dan dampingi anak Anda selama menyikat gigi. Anak di bawah usia tersebut rata-rata belum bisa mengontrol refleks menelan, sedangkan pasta gigi  yang tertelan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keracunan. Pasta gigi yang digunakan tidak perlu banyak-banyak, cukup di bagian ujung sikat gigi. Perasa sintetik mungkin ampuh  untuk menarik minat anak menyikat gigi, namun belum tentu aman bila tertelan.

Bahan lain yang perlu diperhatikan kandungannya dalam sikat gigi adalah Sodium Lauryl Sulfate, yang membuat pasta gigi berbusa saat disikat. Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa pasta gigi yang berbusa banyak lebih baik, karena dianggap lebih bersih dan segar. Padahal dalam konsentrasi di atas ambang minimum, SLS juga bersifat toksik dan iritatif. Sebab itu pilih pasta gigi dengan kandungan SLS yang rendah. Pada suatu laporan  yang dipublikasikan di Journal of The American College of Toxicology menyatakan konsentrasi SLS sebesar 10-30% pada produk peralatan mandi dapat menyebabkan  iritasi yang cukup berat.

Selektiflah dalam memilih pasta gigi yang mengklaim produknya dapat memutihkan gigi, karena produk tersebut umumnya menggunakan bahan abrasif yang dapat membuat gigi sensitif. Khusus untuk gigi sensitif, konsumen dapat menggunakan pasta gigi yang mengandung Potassium nitrate yang berfungsi untuk mengurangi sensitivitas gigi dengan menghambat transmisi stimulus rasa sakit ke pulpa gigi. Namun belum tentu berhasil pada semua kasus, bergantung juga pada apa yang menjadi penyebab gigi menjadi sensitif.[](MM)

Cara Pilih Sikat Gigi



Pernah merasa kebingungan saat hendak memilih sikat gigi, di antara sekian banyak pilihan yang terjajar di depan Anda? Wajar saja, mengingat banyaknya variasi mulai dari jenis sikat, bentuk kepala sikat, belum lagi merk dan bentuk gagangnya. Lantas apa ada bedanya, dan bagaimana memilih sikat gigi yang benar?
Pemilihan sikat gigi memang berperan penting dalam keberhasilan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Namun apapun sikat gigi yang akhirnya Anda pilih, yang terpenting adalah cara, waktu,  dan durasi penyikatan gigi yang benar.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui saat akan memilih sikat gigi:
Lembut atau medium. Bulu sikat yang keras mungkin efektif untuk membersihkan lantai kamar mandi, tapi tidak untuk mulut Anda. Bulu sikat gigi yang keras dapat melukai gusi, dan lama kelamaan dapat menyebabkan gusi mengalami resesi, sehingga akar gigi yang seharusnya tertutup gusi menjadi terekspos. Akibatnya gigi menjadi sensitif dan rentan terjadi karies pada akar gigi. Kecuali dokter gigi Anda menyarankan untuk menggunakan jenis sikat yang lembut (soft), lebih baik pilih jenis sikat medium.

Size does matter. Ukuran kepala sikat harus disesuaikan dengan mulut masing-masing. Pada dasarnya kepala sikat yang kecil lebih baik, karena dapat menjangkau ke daerah-daerah yang sulit terutama pada gigi belakang rahang atas.
Yang penting nyaman. Bentuk gagang sikat gigi tidak berpengaruh secara signifikan, yang penting enak digenggam saat melakukan gerakan-gerakan penyikatan.
Boleh elektrik atau manual. Sikat gigi elektrik tidak lebih baik dalam membersihkan gigi dibandingkan sikat gigi biasa. Namun sikat gigi elektrik adalah pilihan yang lebih baik pada orang-orang tertentu seperti orang lansia, penderita arthritis atau penyakit lain yang menyebabkan keterbatasan pergerakan tangan, dan penderita cacat seperti anak-anak dengan keterbelakangan mental yang harus dibantu saat menyikat gigi.  Sikat gigi elektrik juga mungkin lebih menarik bagi anak-anak karena mudah dan menyenangkan saat digunakan, tentunya didampingi dengan orang tua.

Lebih selektif bagi si kecil. Sesuaikan sikat gigi dengan usia anak Anda. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, kepala sikat yang kecil khusus anak-anak, dengan ujung bulu sikat bulat dan gagang yang besar agar mudah digenggam anak. Boleh juga dipilih gagang sikat dengan warna-warni yang ceria atau bentuk-bentuk yang lucu agar lebih menarik dan memotivasi anak untuk lebih rajin menyikat gigi.
Setelah Anda memilih sikat gigi yang dirasa paling pas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
  • Pensiunkan sikat gigi Anda saat bulu sikat sudah terlihat sedikit megar, dan ganti secara berkala kira-kira setiap 3 bulan. Jangan tunggu hingga bulu sikat betul-betul megar karena sudah tidak efektif dalam penyikatan dan berpotensi lebih besar untuk melukai gusi.
  • Jangan  saling bertukar sikat gigi dengan orang lain. Setiap anggota keluarga sebaiknya memiliki sikat gigi masing-masing, karena bakteri yang menyebabkan infeksi gigi dan gusi dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui sikat gigi, bahkan bila sikat gigi berkontak setelah pemakaian. Anjuran ini harus betul-betul diperhatikan, sebab penyakit yang berbahaya seperti Hepatitis C berpotensi untuk ditularkan melalui sikat gigi.
  • Cuci bersih sikat gigi setelah digunakan, lebih baik dengan air mengalir, dan simpan dengan posisi tegak. Bila menggunakan sikat gigi dengan penutup, sebaiknya terdapat lubang pada penutup sebab dalam kondisi tertutup rapat sikat gigi menjadi lembab dan lebih kondusif bagi perkembangbiakan bakteri. 
  • Yang sering kali luput dari perhatian adalah mengganti sikat gigi setelah terkena flu, radang tenggorokan, atau infeksi mulut untuk mencegah kambuhnya infeksi.[](MM)

Sikat Lidah Cegah Bau Mulut

Apakah Anda masih merasa bau mulut masih tak sedap meski Anda sudah menyikat gigi secara teratur?
Bila iya, penyebabnya mungkin berasal dari lidah Anda. Lidah seringkali diabaikan dan pembersihan rongga mulut hanya difokuskan pada penyikatan permukaan gigi saja. Padahal, lidah dapat berkontribusi besar terhadap bau mulut tak sedap. Mengapa?
Gbr. 1 anatomi lidah

Di atas permukaan lidah tersebar tonjol-tonjol kecil yg disebut papillae yang berfungsi sebagai kuncup pengecap. Banyak mikroorganisme yang berkoloni di permukaan lidah,terutama bagian dorsum lidah (lidah bagian belakang), dengan jumlah yang sangat banyak. Bakteri anaerobic (bakteri yang tidak dapat hidup bila ada oksigen) yang berkoloni ini menghasilkan senyawa kimia seperti sulfur (volatile sulfur compound , VSC).

Plak tidak hanya dapat terbentuk pada permukaan dan di sela-sela gigi, tapi juga dapat terbentuk dan berakumulasi pada permukaan lidah, karena papillae yang ada di permukaan lidah menjebak sisa-sisa makanan.
Lapisan yang terbentuk di permukaan lidah yang mengandung sel mati, plak, debris atau sisa makanan, dan bakteri penghasil VSC inilah yang menjadi salah satu sumber utama dari bau mulut tak sedap.

Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa menggosok lidah dapat mengurangi jumlah bakteri pada permukaan lidah secara signifikan. Menurut Joseph Tonzetich, hanya dengan menyikat bagian posterior (belakang) dorsum lidah saja, oral sulfida dapat berkurang hingga 70 %. Penelitian ini sejalan dengan hasil dari penelitian lain, di mana menurut Hinode, tongue coating score memiliki korelasi yang signifikan terhadap senyawa sulfur penyebab bau mulut. 

Pernahkah Anda mengecek kebersihan lidah Anda?
 Gbr. 2 permukaan lidah dengan papillae
 
Warna lidah yang sehat adalah merah terang, dengan permukaan yang tidak rata karena keberadaan papillae. Pada permukaan lidah yang kotor biasanya terlihat lapisan berwarna keputihan (tongue coating). Salah satu cara untuk mengecek kebersihan lidah adalah dengan mengerok lidah dengan ujung kuku, tentunya setelah jari dan kuku dicuci bersih. Bila di ujung kuku terdapat kotoran putih seperti plak pada gigi, maka Anda akan tahu bahwa ada sisa makanan yang terjebak di lidah Anda.
Namun jangan mengartikan setiap lapisan putih di permukaan lidah adalah tongue coating yang merupakan suatu kondisi yang disebabkan penumpukan food debris (sisa makanan), sel epitel mati dan koloni bakteri. Tapi kondisi ini bukan suatu penyakit. Lapisan putih di permukaan lidah juga dapat merupakan gejala suatu kelainan atau penyakit. Salah satunya adalah infeksi jamur Candida, yang bila mengenai mulut disebut oral candidiasis, atau oral thrush. Oral candidiasis utamanya disebabkan oleh spesies candida albicans yang sebetulnya adalah flora normal mulut namun mampu menyebabkan infeksi oportunistik pada keadaan tertentu. Bila sistem imun seseorang menurun, contohnya pada orang dengan HIV/AIDS, orang yang menerima radioterapi, penderita Diabetes Mellitus, dll, berpotensi untuk menderita candidiasis oral. Selain itu oral candidiasis juga dapat terjadi pada penderita Xerostomia (mulut kering), pemakai gigi tiruan yang kotor, perokok berat, dan juga keadaan lain yang mengubah kondisi mukosa mulut.

Jadi jangan anaktirikan lidah Anda. Beri perhatian yang sama besarnya kepada seluruh bagian dalam mulut Anda, untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang maksimal.

Pembersihan lidah dapat dilakukan setelah menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi biasa, namun perlu diperhatikan untuk tidak menyikat terlalu keras. Cukup sikat dengan perlahan dengan gerakan ke arah bawah ke ujung lidah.[](MM)

Minuman Manis Bersoda Beresiko Menambah Timbunan Lemak

Menurut sebuah studi Denmark terbaru, meminum satu liter soda cola teratur setiap hari dapat meningkatkan jumlah lemak di hati, di otot dan sekitar organ dalam perut. Semacam penumpukan lemak telah dikaitkan dalam penelitian lain dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung.
"Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa, efek merugikan dari minuman soda manis menyebabkan peningkatan berat badan atau peningkatan timbunan lemak," kata Dr. Frank Hu, seorang profesor dari Harvard School of Public Health seperti dilansir dari HealthNews, Selasa (17/1/2012).

Para peneliti, dipimpin oleh Dr Bjørn Richelsen di Aarhus University Hospital di Denmark meminta 47 orang untuk berpartisipasi dalam penelitian, dimana mereka semua adalah orang-orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Kemudian peneliti meminta para peserta untuk minum satu liter air, susu, diet cola atau cola secara teratur setiap hari selama 6 bulan.

Richelsen mengatakan,”timnya memilih mereka untuk studi grup ini karena mereka mengantisipasi orang gemuk atau obesitas akan lebih sensitif terhadap perubahan diet daripada orang dengan berat badan normal.
Pada akhir penelitian peminum cola reguler berakhir dengan lemak 25 persen lebih di sekitar organ tubuh mereka, dan hampir dua kali lipat jumlah lemak di hati dan otot.
"Kenaikan timbunan lemak tersebut meningkatkan risiko untuk mengembangkan sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan penyakit hati," kata Dr. Richelsen.

Sindrom metabolik adalah sekelompok faktor kesehatan yang dihubungkan dengan peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung dan stroke. Jenis kelompok lemak yang telah dipelajari oleh peneliti dalam penelitian tersebut adalah lemak yang disebut ektopik. Lemak tersebut dianggap lebih berbahaya bagi kesehatan metabolisme tubuh dibandingkan dengan lemak "subkutan". Lemak “subkutan” adalah jenis lemak yang terkumpul di bawah kulit.
"Lemak ektopik jelas tidak sehat dan menginduksi disfungsi organ-organ yang terlibat," kata Dr. Richelsen.
"Hasil penelitian tersebut telah memperkuat hasil penelitian sebelumnya mengenai efek minuman soda terhadap obesitas. Hasil penelitian tersebut telah memberikan bukti lain untuk mendukung rekomendasi untuk pengurangan gula pada konsumsi minuman manis," kata Dr. Hu.[BA]

4 Bahaya Lemak di Perut Pada Pria

Oleh: dr. Nadia Octavia
KLIKDOKTER.COM - Apakah itu belly fat dan apakah berbahaya?
Tumpukan lemak yang terlokalisir pada perut atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan belly fat, tidak hanya terkumpul di bawah kulit namun juga menyelubungi organ-organ di dalam perut Anda.
Belly fat sendiri dapat meningkatkan risiko:
Apakah usia dan faktor genetik juga berperan dalam timbulnya belly fat?
Berat badan Anda ditentukan oleh keseimbangan apa yang Anda makan dengan energi yang dibakar. Faktor usia dan genetik juga berperan besar dalam hal ini.
Saat usia bertambah, Anda akan kehilangan masa otot terutama jika Anda tidak aktif secara fisik. Hilangnya massa otot akan menurunkan kecepatan tubuh dalam menggunakan dan membakar kalori.
Apakah hanya bir yang dapat menyebabkan terbentuknya belly fat atau beer belly?
Jawabannya tidak. Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebih, apapun jenisnya (termasuk bir) dapat meningkatkan penumpukan lemak pada area perut.
Bagaimana saya dapat mengetahui apakah belly fat saya berlebih?
Pada pria, jika ukuran lingkar pinggang lebih dari 102 cm mengindikasikan konsentrasi lemak pada perut yang tidak sehat dan meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.
Bagaimana Menghilangkan Lemak di Perut?
Anda dapat membentuk otot perut dengan sit-up atau dengan menggunakan alat lainnya di gym. Namun hal itu tidak dapat serta merta menghilangkan lemak yang membungkus organ dalam Anda. Untuk menghilangkannya Anda dapat mencoba cara-cara berikut:
  • Diet yang sehat
    Perbanyak konsumsi sayuran, buah, gandum dan protein. Batasi lemak jenuh yang terdapat pada daging dan produk susu seperti mentega dan keju. Pilihlah lemak tak jenuh seperti pada kacang-kacangan, ikan dan minyak zaitun
  • Jagalah porsi makan Anda
    Kurangi porsi makan Anda dan makanlah dalam porsi kecil namun sering
  • Aktivitas fisik
Untuk orang dewasa dianjurkan untuk melakukan aktivitas aerobik sedang seperti jalan cepat, paling tidak 150 menit/minggu atau aktivitas aerobik berat seperti jogging, paling tidak 75 menit/minggu.
Anda dapat menghilangkan lemak pada area perut namun memang dibutuhkan usaha dan kesabaran. Namun ingatlah dan tetapkan tujuan, jika Anda dapat menurunkan berat badan dan belly fat, maka Anda dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.[](NO)
Artikel Terkait:

Monday 14 October 2013

Manfaat Papain Pada Pepaya Untuk Obat Luka Bakar

Seperti halnya dengan pisang, pepaya adalah buah lokal yang mudah ditemui di Indonesia dengan harga relatif murah. Buah pepaya berbentuk agak lonjong berwarna kekuningan jika sudah matang, di dalamnya memiliki batu berwarna putih ketika masih muda dan berubah menjadi berwana hita ketika sudah memasukin masa siap petik.
Manfaat Papain Pada Pepaya Untuk Obat Luka Bakar
Getah Pepaya, Sumber: forestryimages.org
Selama ini yang banyak orang tahu bahwa buah pepaya bermanfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi langsung baik dalam bentuk daging buah segar maupun diolah dalam jenis makanan dan minuman seperti jus. Namun ternyata ada manfaat lain dari buah pepaya yaitu sebagai obat luka bakar.
Manfaat Papain Pada Pepaya Untuk Obat Luka Bakar
Luka Bakar Ringan, Sumber: kolomjualbeli
Yang membuat pepaya bisa dijadikan sebagai obat luka bakar karena adanya kandungan papain dalam getahnya. Papain adalah enzim hidrolase sistein protease yang juga bermanfaat dalam pembangunan sel.
Buah pepaya yang digunakan sebaiknya yang masih muda karena memiliki kandungan getah lebih banyak, sebelum mengoleskan langsung ke daerah yang mengalami luka bakar sebaiknya oleskan dulu di tangan dan diamkan sekitar 10 – 15 menit ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya alergi terhadap getah pepaya.
Jika alergi terjadi agan timbul gejala gatal-gatal dan bintik merah di area yang diolesi getah pepaya, jika ini terjadi jangan oleskan di daerah yang mengalami luka bakar. Bila tanda-tanda alergi di atas tidak ada maka getah pepaya bisa dioleskan pada area yang mengalami luka bakar. Perlu diingat luka bakar derajat berat tidak cukup hanya dengan menggunakan getah pepaya karena membutuhkan penanganan intensive oleh tenaga medis.
Manfaat Papain Pada Pepaya Untuk Obat Luka Bakar - Baca juga artikel informasi gizi dan nutrisi Manfaat dan Kandungan Gizi Pada Buah Pisang.

Thursday 10 October 2013

4 Kepribadian Manusia (Sanguin, Koleris, Melankolis, Plegmatis)

Pada postingan kali ini saya mencoba mengulas tentang 4 macam kepribadian inti yang dimiliki oleh manusia. Dengan memposting tentang hal ini, bukan berarti bahwa saya ahli dalam bidang psikologi lho. Postingan ini hanya ingin memberikan gambaran bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari, akan berhubungan dengan 4 macam kepribadian manusia yang berbeda-beda. Sehingga setelah mengetahui perbedaan itu, diharapkan bisa timbul rasa saling memahami antar sesama.

Nah 4 kepribadian yang terdapat dalam diri manusia antara lain:

  1. Sanguin → dijuluki si "Populer" karena pandai persuasif dan ingin terkenal.
  2. Koleris → dijuluki si "Kuat" karena sering dominan dan kompetitif.
  3. Melankolis → dijuluki si "Sempurna" karena perfeksionis dan serba teratur.
  4. Plegmatis → dijuluki si "Cinta Damai" karena kesetiaannya dan menghindari konflik.

4 kepribadian diatas tidak ada yang lebih bagus atau lebih jelek, sebab masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan. Sekarang mari kita ulas kekuatan dan kelemahan dari 4 kepribadian tersebut.

SANGUIN

Kekuatan :
  • Suka bicara.
  • Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif.
  • Antusias dan ekspresif.
  • Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
  • Hidup di masa sekarang.
  • Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
  • Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
  • Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara).
  • Umumnya hebat di permukaan.
  • Mudah berteman dan menyukai orang lain.
  • Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian.
  • Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
  • Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
  • Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan.
  • Menyukai hal-hal yang spontan.

Kelemahan :
  • Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras).
  • Membesar-besarkan suatu hal / kejadian.
  • Susah untuk diam.
  • Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka ikutan Gank).
  • Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele.
  • RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.
  • Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias).
  • Mudah berubah-ubah.
  • Susah datang tepat waktu jam kantor.
  • Prioritas kegiatan kacau.
  • Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas.
  • Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya.
  • Egoistis alias suka mementingkan diri sendiri.
  • Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.
  • Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".

KOLERIS

Kekuatan :
  • Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif.
  • Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan.
  • Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target.
  • Bebas dan mandiri.
  • Berani menghadapi tantangan dan masalah.
  • "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini".
  • Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.
  • Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas.
  • Membuat dan menentukan tujuan.
  • Terdorong oleh tantangan dan tantangan.
  • Tidak begitu perlu teman.
  • Mau memimpin dan mengorganisasi.
  • Biasanya benar dan punya visi ke depan.
  • Unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahan :
  • Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis).
  • Senang memerintah.
  • Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai.
  • Menyukai kontroversi dan pertengkaran.
  • Terlalu kaku dan kuat/ keras.
  • Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik.
  • Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci.
  • Sering membuat keputusan tergesa-gesa.
  • Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain.
  • Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan.
  • Workaholics (cinta mati dengan pekerjaan).
  • Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf.
  • Mungkin selalu benar tetapi tidak populer.

MELANKOLIS

Kekuatan :
  • Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.
  • Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal.
  • Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis).
  • Sensitif.
  • Mau mengorbankan diri dan idealis.
  • Standar tinggi dan perfeksionis.
  • Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi).
  • Hemat.
  • Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif).
  • Kalau sudah mulai, dituntaskan.
  • Berteman dengan hati-hati.
  • Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
  • Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi.
  • Sangat memperhatikan orang lain.

Kelemahan :
  • Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan).
  • Mengingat yang negatif & pendendam.
  • Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah.
  • Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan.
  • Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah.
  • Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan.
  • Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan.
  • Hidup berdasarkan definisi.
  • Sulit bersosialisasi (cenderung pilih-pilih).
  • Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya.
  • Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang).
  • Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian).
  • Memerlukan persetujuan.

PLEGMATIS

Kekuatan :
  • Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh.
  • Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik.
  • Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.
  • Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi).
  • Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi.
  • Penengah masalah yg baik.
  • Cenderung berusaha menemukan cara termudah.
  • Baik di bawah tekanan.
  • Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan.
  • Rasa humor yg tajam.
  • Senang melihat dan mengawasi.
  • Berbelaskasihan dan peduli.
  • Mudah diajak rukun dan damai.

Kelemahan :
  • Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru.
  • Takut dan khawatir.
  • Menghindari konflik dan tanggung jawab.
  • Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar).
  • Terlalu pemalu dan pendiam.
  • Humor kering dan mengejek (Sarkatis).
  • Kurang berorientasi pada tujuan.
  • Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri.
  • Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat.
  • Tidak senang didesak-desak.
  • Menunda-nunda / menggantungkan masalah.

Sekarang sudah tahu kan antara perbedaan sanguin, koleris, melankolis dan plegmatis? Setiap orang bisa saja memiliki 4 kepribadian sekaligus, namun pasti akan ada 1 kepribadian yang lebih dominan diantara yang lain.
Jika anda ingin mengetahui kepribadian anda yang lebih dominan, silahkan ikuti kuisioner Tes Kepribadian!

Mengenal Apa Itu Karies Gigi Dan Cara Mencegahnya

Karies gigi adalah salah satu penyakit yang dapat merusak kesehatan serta struktur gigi. Penyakit ini mampu membuat penderitanya merasakan nyeri dan bila tak kunjung ditangani, akan mampu menyebabkan kematian. Kini, penyakit ini telah tersebar di seluruh dunia. Untuk itu, perlu diketahui cara untuk menanggulanginya.

Penyebab

Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang disebut plak. Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan menyebabkan jaringan keras gigi larut dan terjadilah karies. Bakteri yang paling berperan dalam menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans.

Setelah jaringan keras mengalami demineralisasi (mineral email gigi larut dalam asam) maka tanda2 paling awal yaitu adanya white spot (bercak putih di bawah jaringan email). Jadi karies itu mula2 terlihat di bawah email, lambat laun asam tersebut akan mendemineralisasi jaringan email di sekitarnya dan mendemineralisasi dentin juga. Kalau sampai pada keadaan yang parah bisa terkena pulpa di mana banyak terdapat serabut saraf sehingga rasanya sakit banget sampai tidak bisa tidur.

Gejala

Karies ditandai dengan adanya lubang pada jaringan keras gigi, dapat berwarna coklat atau hitam. Gigi berlubang biasanya tidak terasa sakit sampai lubang tersebut bertambah besar dan mengenai persyarafan dari gigi tersebut. Pada karies yang cukup dalam, biasanya keluhan yang sering dirasakan pasien adalah rasa ngilu bila gigi terkena rangsang panas, dingin, atau manis.

Bila dibiarkan, karies akan bertambah besar dan dapat mencapai kamar pulpa, yaitu rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila sudah mencapai kamar pulpa, akan terjadi proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang berdenyut. Lama kelamaan, infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi, sehingga dapat terjadi abses.

Pemeriksaan

Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter gigi adalah pemeriksaan klinis, disertai dengan pemeriksaan radiografik bila dibutuhkan, tes sensitivitas pada gigi yang dicurigai sudah mengalami nekrosis, dan tes perkusi untuk melihat apakah infeksi sudah mencapai jaringan penyangga gigi.

Pencegahan


  1. Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur (kalau sikat gigi pagi setelah makan sebaiknya 30 menit - 1 jam setelah sarapan karena kalau baru selesai makan keadaan mulut masih asam sehingga jika disikat justru akan mengikis si gigi tersebut).
  2. Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.
  3. Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum minuman yang manis seperti soda.
  4. Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
  5. Perhatikan diet pada ibu hamil dan pastikan kelengkapan asupan nutrisi, karena pembentukan benih gigi dimulai pada awal trimester kedua.
  6. Penggunaan fluoride baik secara lokal maupun sistemik.

Perawatan

  • Biasanya perawatan yang diberikan adalah pembersihan jaringan gigi yang terkena karies dan penambalan (restorasi). Bahan tambal yang digunakan dapat bermacam-macam, misalnya resin komposit (penambalan dengan sinar dan bahannya sewarna gigi), glass ionomer cement, kompomer, atau amalgam.
  • Pada lubang gigi yang besar dibutuhkan restorasi yang lebih kuat, biasanya digunakan inlay atau onlay, bahkan mungkin mahkota tiruan. Pada karies yang sudah mengenai jaringan pulpa, perlu dilakukan perawatan saluran syaraf. Bila kerusakan sudah terlalu luas dan gigi tidak dapat diperbaiki lagi, maka harus dilakukan pencabutan.
  • Tergantung juga karies agan letaknya di gigi apa. Kalau di gigi belakang (premolar dan molar) pakai amalgam tapi jeleknya warnanya tidak sewarna gigi tapi kuat, bisa tahan bertahun-tahun atau kalau mahkota giginya udah habis bisa mamakai crown alias mahkota buatan lebih awet namun lebih mahal. Kalau di gigi depan (seri dan taring) bisa pake GIC (glass-ionomer cement) atau resin komposit karena itu sewarna gigi jd seperti kamuflase.

Demikian penjelasan tentang Karies gigi, semoga bisa bermanfaat agar kita bisa tahu cara pencegahannya secara dini.

Anestesiologi


Anestesi adalah pembiusan. secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.

2 kelompok Anestesi
obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri. Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.

Tipe Anestesi
Beberapa tipe anestesi adalah:

a. Pembiusan total — hilangnya kesadaran total

b. Pembiusan lokal — hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada sebagian kecil daerah tubuh).

c. Pembiusan regional — hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya

Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak membuat lama waktu penyembuhan operasi.

Anestesiologis dengan empat rangkaian kegiatan
Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.
Empat rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter anestesi adalah:

a. Mempertahankan jalan napas

b. Memberi napas bantu

c. Membantu kompresi jantung bila berhenti

d. Membantu peredaran darah

e. Mempertahankan kerja otak pasien.
Penggunaan Obat-obatan dalam Anestesi
Dalam membius pasien, dokter anestesi memberikan obat-obatan (suntik, hirup, ataupun lewat mulut) yang bertujuan menghilangkan rasa sakit (pain killer), menidurkan, dan membuat tenang (paraytic drug). Pemberian ketiga macam obat itu disebut triangulasi.
Bermacam obat bius yang digunakan dalam anestesi saat ini seperti:

a. Thiopental (pertama kali digunakan pada tahun 1934)

b. Benzodiazepine Intravena

c. Propofol (2,6-di-isopropyl-phenol)

d. Etomidate (suatu derifat imidazole)

e. Ketamine (suatu derifat piperidine, dikenal juga sebagai 'Debu Malaikat'/'PCP' (phencyclidine)

f. Halothane (d 1951 Charles W. Suckling, 1956 James Raventos)

g. Enflurane (d 1963 u 1972), isoflurane (d 1965 u 1971), desflurane, sevoflurane

h. Opioid-opioid sintetik baru - fentanyl (d 1960 Paul Janssen), alfentanil, sufentanil (1981), remifentanil, meperidine

i. Neurosteroid

Gejala Siuman (Awareness)
Sering terjadi pasien ternyata dapat merasa dan sadar dari pengaruh bius akibat obat pembius yang tidak bekerja dengan efektif. Secara statistik, Dr. Peter Sebel, ahli anestesi dari Universitas Emory yang dikutip Time terbitan 3 November 1997 mengungkapkan bahwa dari 20 juta pasien yang dioperasi setiap tahunnya di Amerika Serikat, 40.000 orang mengalami gejala siuman tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, dalam pertemuan tahunan sekitar bulan Oktober 1997, Persatuan Dokter Ahli Anestesi Amerika ditawari suatu alat yang disebut Bispectral Index Monitor yang akan memberi peringatan bahwa pasien yang sedang dioperasi mengalami gejala siuman atau menjelang "bangun dari tidurnya".Penemu alat tersebut adalah Dr. Nassib Chamoun, seorang dokter ahli saraf (neurologist) asal Yordania. Dengan menggunakan prinsip kerja dari alat yang sudah ada, yaitu piranti yang disebut EEG (Electroencephalography). Alat yang ditemukan Dr. Chamoun itu mampu memonitor potensi listrik yang ditimbulkan oleh aktivitas "jaringan otak manusia".
Alat ini dapat menunjukkan derajat kondisi siuman pasien yang sedang menjalani suatu pembedahan. Angka "100" menunjukkan pasien dalam keadaan "siuman sepenuhnya". Bila jarum menunjukkan angka "60" berarti pasien dalam kondisi "siap untuk dioperasi". Angka "0" menandakan pasien mengalami "koma yang dalam".
Dengan mengamati derajat siuman dari alat ini, dokter anestesi dapat menambahkan obat pembiusan apabila diperlukan, atau memberikan dosis perawatan kepada pasien yang telah mengalami kondisi ideal untuk dilakukan operasi. Di samping itu, dokter bedah dapat dengan tenang menyelesaikan operasinya sesuai rencana yang telah ditetapkan.

Pemilihan Teknik Anestesi
Pemilihan teknik anestesi adalah suatu hal yang kompleks, memerlukan kesepakatan dan pengetahuan yang dalam baik antara pasien dan faktor-faktor pembedahan. Dalam beberapa kelompok populasi pasien, pembiusan regional ternyata lebih baik daripada pembiusan total.Blokade neuraksial bisa mengurangi risiko thrombosis vena, emboli paru, transfusi, pneumonia, tekanan pernapasan, infark miokardial dan kegagalan ginjal.

Cara Memutihkan Kulit Secara Alami


Mempunyai kulit yang mulus dan mempesona, itulah yang pasti diinginkan semua kaum hawa. Tentunya jika ingin mempunyai kulit yang putih bersih harus perawatan secara berkala dengan biaya yang tidak murah. Tetapi ada alternatif lain, yaitu cara memutihkan kulit secara alami. Dengan bantuan tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar, kita dapat memanfaatkannya. Tanpa mengeluarkan biaya yang banyak.
Bagi kalian yang ingin mempunyai kulit putih mulus, tak perlu pergi ke salon dengan biaya yang mahal atau beli kosmetik yang bermerek tidak usah bingung lagi. Mulai sekarang hanya dengan cara yang alami ini akan mendapatkan kulit yang menawan dan mempesona. Tetapi bagi kalian yang sudah mempunyai kulit putih dan tidak tahu cara merwatnya atau perawatannya terlalu mahal dan susah, di sini akan ada penjelasannya secara alami.

Cara Memutihkan Kulit


Tidak hanya tanaman saja yang bisa membantu memutihkan kulit, namun ikan pun juga dapat membuat kulit kita mulus bersih. Di bawah nanti ada ulasannya. Tetapi kebanyakan cara yang digunakan berbahan dari tumbuhan.
Di bawah ini beberapa cara memutihkan kulit secara alami yang dilakukan dari dalam tubuh :
  1. Dengan Susu
    Caranya yaitu susu di usapkan bagi kulit. Jika digunakan untuk mandi saya rasa terlalu membutuhkan susu yang melimpah nantinya. Cukup wajah saja atau bagian lainnya yang mungkin menjangkau. Karena susu dapat membunuh sel-sel kulit yang mati dan mengurangi bintik-bintik hitam pada wajah.
  2. Menggunakan Jeruk Nipis
    Selain dapat dijadikan minuman atau penyedap makanan, jeruk nipis juga dapat dimanfaatkan untuk membantu memutihkan kulit. caranya yaitu dengan mengusapkan potongan jeruk nipis pada bagian tubuh. Sebagai eksperimen usapkan pada wajah terlebih dahulu.
  3. Dengan Buah Alpukat
    Ternyata alpukat banyak mengandung vitamin A, C, dan E yang menyehatkan kulit. Buah Alpukat banyak mengandung mineral dan minyak alami yang dapat membantu mempercatik dan menyehatkan kulit. Kalian dapat memanfaatkan bagian dalam kulit alpukat yang mampu menahan kelembaban kulit. Gosokkan dengan lembut pada bagian wajah yang ingin tampak lebih putih, dan bilas dengan air setelah 15 menit. Selain itu, alpukat secara efektif membantu menghilangkan sisa-sisa make up wajah. Setelah sisa make up hilang, usaplah dengan tisu untuk menyerap minyak yang berlebih di wajah.
  4. Cara memutihkan wajah dengan Bengkoang
    Bengkoang dapat kalian manfaatkan sebagai masker dan lulur untuk memutihkan dan menghaluskan kulit. Karena di dalam bengkoang mengandung fosfor dan kalsium alami yang dapat menjadikan kulit lebih putih, sehat, dan bersih. Produk kosmetik pun banyak yang menggunakan bengkoang sebagai bahan utamanya.
  5. Mengkonsumsi Iklan Salmon
    Memang ikan dikenal kaya akan asam lemak Omega 3 yang dapat bermanfaat untuk mencerahkan kulit dan membersihkan kulit. Tetapi hanya iklan salmon yang mengan omega 3 yang sangat tinggi. Selain itu ikan salmon juga kaya akan protein dibandingkan dengan lainnya yang dapat membantu melindungi kulit dari sinar matahari dan polusi.

  6. Selain cara-cara di atas, ada alternatif lain untuk memutihkan kulit pada kaki agar bisa tampil maksimal saat berjalan. Hal ini sangat penting bagi kalian memakai rok atau celana pendek. Langsung saja :

    Cara memutihkan kulit kaki :
    • Menggunakan Gula
      Butiran-butiran gula pasir bisa digunakan untuk scrubbing.  Ambil dua sendok makan gula dengan buah-buahan yang anda suka (alpukat, strowberry, pisang) lalu campurkan keduanya. Tambahkan pula dua sendok makan madu pada campuran diatas. Ramuan ini akan membuat kulit lebih mulus dan bersinar.
    • Menggunakan Wortel
      Caranya yaitu ambil beberapa wortel. Lalu parut dan campur dengan body lotion. Dikarenakan wortel mengandung betakoren yang kaya bisa membantu menghilangkan noda hitam pada kulit.
    • Menggunakan Beras
      Ambil segenggam beras lalu tumbuk dan campur dengan sedikit minyak zaitun. Campuran berbahan dasar tepung beras (Amylum oryzae) ini berguna untuk menghaluskan kulit serta memperlambat efek keriput.

Tuesday 8 October 2013

Titrasi potensiometri





BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Elektrokimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mengamati hubungan antara efek listrik dan kimia. Elektrokimia mempelajari perubahan kimia yang terjadi akibat arus listrik yang mengalir pada suatu bahan dan energi yang listrik dihasilkan oleh reaksi kimia. Sistem pengukuan pada elektroanalisis terdiri atas: (1) elektrolit: sistem kimia yang menghantarkan arus litrik, (2) alat ukur (rangkaian luar): untik mengukur arus listrik, dan (3) elektroda: konduktor yang berfungsi menghubungkan sistem alat ukur dengan elektrolit.
Analisis elektrokimia terdiri dari beberapa metode antara lain potensiometri, konduktometri, elektrogravimetri, dan polarografi. Sebagian besar metode elektroanalisis didasarkan pada sifat – sifat elektrokimia dari suatu larutan. Hal ini mengingat bahwa suatu larutan elektrolit yang terdapat dalam suatu bejana yang dihubungkan dengan dua buah elektroda akan memberikan arus listrik yang disebabkan oleh adanya perbedaan potensial. Jadi analisis baik kualitatif maupun kuantitatif didasarkan pada sifat – sifat kelistrikan suatu cuplikan didalam sel elektrokimia. Untuk lebih memahami mengenai metode analisis dalam elektrokimia, maka akan dilakukan percobaan elektronalisis yang titrasi potensiometri
1.2  Tujuan
·         Mempelajari prinsip analisis dengan metode titrasi potensiometri.









BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Material Safety Data Sheet (MSDS)
2.1.1 Akuades
Akuades juga biasa disebut dengan air. Jika akuades mengenai mata, kulit, tertelan, atau juga terhisap, tidak menimbulkan gejala serius atau tidak berbahaya. Namun jika terjadi iritasi segera dibawa ke pihak medis (Anonim, 2012).
2.1.2        Larutan NaOH
Kontak dengan kulit menyebabkan  iritasi, gatal, panas. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah bilas daerah kulit yang terkena kontak natriun hidroksida menggunakan air bersih mengalir minimal 15 menit. Kontak dengan mata menyebabkan  iritasi, gatal, kemerahan, dan perih. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah cuci mata dengan air bersih minimal 15 menit dengan sesekali mata diangkat dan ditutup. Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk dan dada sesak. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segar atau nafas buatan. Konsumsi dalam jumlah besar akan membahayakan janin, terbakar di mulut dan tenggrokan, nyeri di dada, muntah-muntah dan tekanan darah rendah. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu (Anonim, 2012).
2.1.3        Larutan HCl
Kontak dengan kulit menyebabkan  luka bakar dan dermatis. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah bilas daerah kulit yang terkena kontak asam klorida menggunakan air bersih mengalir minimal 15 menit dan segera lepaskan pakaian yang etrkontaminasi. Kontak dengan mata menyebabkan  iritasibahkan dapat menyebabkan kebutaan. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah cuci mata dengan air bersih minimal 15 menit dengan sesekali mata diangkat dan ditutup. Bila terhirup dapat menyebabkan bronchitis kronis. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah dipindahkan ketempat yang cukup udara, diberikan nafas buatan atau oksigen. Jika tertelan akan menyebabkan luka bakar pada membrane mukosa di mulut dan esophagus. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu (Anonim, 2012).
2.1.4        Soda Kue
Kontak dengan kulit tidak dianggap sebagai bahaya dengan penggunaan laboratorium normal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Segera cuci kulit dengan air dan sabun yang lembut. Carilah saran medis jika terjadi iritasi. Tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Kontak dengan mata menyebabkan iritasi jaringan mata. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah  Segera menahan kelopak mata terbuka dan dibasuh dengan air selama minimal 15 menit.  Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Bila terhirup tidak dianggap sebagai bahaya dengan penggunaan laboratorium normal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segar atau nafas buatan jika diperlukan. Jika tertelan dapat menyebabkan iritasi pada sistem lambung dengan gejala mual, muntah, kram, dan diare. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu. Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkan MSDS untuk praktisi medis (Anonim, 2012).
2.1.5        Buffer pH 4
Kontak dengan kulit menyebabkan  iritasi. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah bilas daerah kulit yang terkena kontak natriun hidroksida menggunakan air bersih mengalir minimal 15 menit. Kontak dengan mata menyebabkan  iritasi. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah cuci mata dengan air bersih minimal 15 menit dengan sesekali mata diangkat dan ditutup. Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segar atau nafas buatan. Jika tertelan akan menyebabkan iritasi saluran tenggorokan. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu (Anonim, 2012).
2.1.6        Buffer pH 7
Kontak dengan kulit, mata, tertelan, dan terhirup tidak dianggap sebagai bahaya dengan penggunaan laboratorium normal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah setelah kontak debagn kulit dicuci dengan air yang banyak dan lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Setelah kontak dengan mata dibilas dengan air yang banyak dengan kelopak mata terbuka lebar. Setelah terhirup sebaiknya langsung menambil udara segar. Setelah tertelan diberi air minum paling banyak dua gelas dan konsultasikan ke dokter jika merasa tidak sehat (Anonim, 2012).
2.2      Titrasi Potensiometri
Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel dari suatu sel alektrokimia. Pada potensiometri mempelajari hubungan antara konsentrasi dengan potensial. Metode ini digunakan untuk mengukur potensial, pH suatu larutan, menentukan titik akhir titrasi dan menentukan konsentrasi ion-ion tertentu dengan menggunakan elektroda selektif ion. Susunan alat pada potensiometri meliputi elektroda pembanding (reference electrode), elektroda indikator (indicator electrode), dan alat pengukur potensial (Soebagio, 2002).
Potensiometri mengukur potensial dua elektrode yang tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol merupakan potensiometri yang mengaplikasi secara langsung dari persamaan Nerst. Penyisipan elektroda tidak mengubah komposisi larutan uji seseuai dengan sifat nondesktruktif potensiometri terhadap sampel. Bahkan, dapat digunakan untuk menetapkan tetapan kesetimbangan (Underwood, 1989).
Potensiometri dalam proses titrasi biasanya tidak memerlukan potensial-potensial mutlak maupun potensial relatif terhadap suatu sel standar. Titik ekivalen reaksi akan ditunjukkan oleh perubahan potensial secara mendadak dalam aturan e.m.f. yang dibaca lawan volume larutan penitrasi. Berbagai macam reaksi titrasi yang dapat diikuti pengukuran potensiometri diantaranya reaksi netralisasi, reaksi redoks serta reaksi pembentukkan kompleks dan pengendapan (Khopkar, 1990).
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi yang diperoleh dengan menggambarkan grafik potensial terhadap volume pentiter yang ditambahkan, mempunyai kenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan. Dari grafik itu dapat diperkirakan titik akhir titrasi. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah kesetaran sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir titrasi dengan indikator (Rivai, 1995).
Potensial dalam titrasi potensiometri dapat diukur sesudah penambahan sejumlah kecil volume titran secara berturut-turut atau secara kontinu dengan perangkat automatik. Presisi dapat dipertinggi dengan sel konsentrasi. Elektroda indikator yang digunakan dalam titrasi potensiometri tentu saja akan bergantung pada macam reaksi yang sedang diselidiki. Jadi untuk suatu titrasi asam basa, elektroda indikator dapat berupa elektroda hidrogen atau sesuatu elektroda lain yang peka akan ion hidrogen, untuk titrasi pengendapan halida dengan perak nitrat, atau perak dengan klorida akan digunakan elektroda perak, dan untuk titrasi redoks (misalnya, besi(II)) dengan dikromat digunakan kawat platinum semata-mata sebagai elektroda redoks (Khopkar, 1990).
Salah satu aplikasi metode potensimetri adalah titrasi potensiometri dimana larutan sampel dititrasi dengan larutan baku penitrasi kedalam larutan sampel dicelupkan elektroda indikator dan pembanding. Selisih potensial antara kedua elektroda diamati selama titrasi. Kurva titrasi dihasilkan dengan jalan mengalurkan harga potensial / pH terhadap volume. Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan volume pada mana terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran. Dalam titrasi secara manual, potensial diukur setelah penambahan titran secara berurutan, dan hasil pengamatan digambarkan pada suatu kertas grafik terhadap volum titran untuk diperoleh suatu kurva titrasi. Dalam banyak hal, suatu potensiometer sederhana dapat digunakan, namun jika tersangkut elektroda gelas, maka akan digunakan pH meter khusus.  Karena pH meter ini telah menjadi demikian biasa, maka pH meter ini dipergunakan untuk semua jenis titrasi, bahkan apabila penggunaannya tidak diwajibkan (Basset, 1994).
Titik akhir titrasi potensiometri dideteksi dengan menetapkan pada saat terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran. Berbagai reaksi titrasi dapat diikuti dengan pengukuran potensiometri, reaksi meliputi penambahan atau pengurangan beberapa ion yang sesuai dengan jenis elektrodanya. Potensial diukur sesudah penambahan sedikit volume titran secara kontinue. Salah satu reaksi yang dapat diterjadi pada titrasi potensiometri adalah reaksi netralisasi, yaitu reaksi asam basa. Sedangkan titran pada umumnya adalah larutan standar dari elektrolit kuat yaitu NaOH dan HCl (Rivai, 1995).
Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi potensiometri   yaitu reaksi pembentukan kompleks reaksi netralisasi dan pengendapan dan reaksi redoks. Pada reaksi pembentukan kompleks dan pengendapan, endapan yang terbentuk akan membebaskan ion terhidrasi dari larutan.  Umumnya digunakan elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam dapat dititrasi dengan EDTA. Reaksi netralisasi terjadi pada titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas. Tetapan ionisasi   harus kurang dari 10-8. Sedangkan reaksi redoks dengan elektroda Pt atau elektroda inert dapat digunakan pada titrasi redoks. Oksidator kuat (KMnO4, K2Cr2O7, Co(NO3)3) membentuk lapisan logam-oksida yang harus dibebaskan dengan reduksi secara katoda dalam larutan encer (Khopkar, 1990).
Jika menyangkut elektroda gelas seperti titrasi asam basa kebanyakan, suatu alat ukur dengan impedansi masukkan tinggi diperlukan karena adanya tahanan dalam gelas, sehingga digunakan pH meter khusus, karena pH meter ini telah menjadi demikian biasa, maka pH meter ini dapat digunakan dalam berbagai macam titrasi untuk mempermudah penggunaan potensiometri yang luas. Saat suatu elektrode bersifat konstan, elektrode yang lain berperan sebagai indikator perubahan ion dan bereaksi cepat saat pengadukan larutan selama titrasi  (Underwood, 1989).
Suatu pH-meter adalah contoh aplikasi potensiometer merupakan seperangkat alat pengukur potensial elektroda tanpa aliran arus dan sekaligus menguatkan sinyal yang ditimbulkan pada elektroda gelas dengan suatu tabung vakum elektrik. Suatu pH-meter dengan tipe defreksi, paling tidak mempunyai tipe panel kendali berupa tombol operasi, tombol standardisasi dengan baffer standar, tombol kompensator temperatur yang memungkinkan untuk memperbaiki kepekaannya berdasarkan ketergantungan potensial Nernst terhadap temperatur. Beberapa model dilengkapi juga dengan suatu tombol seleksi skala, dan ini dikenal dengan skala pH-meter dengan skala yang di perluas (Soebagio, 2002).
Kesukaran yang timbul adalah tekanan gelas yang besar, hingga tidak dapat dipakai untuk potensiometri biasa. Untuk itu perlu dipakai potensiometri tabung vakum. Selain cara kurva dan penambahan standar, hal penting lainnya dari elektroda tertentu bagi analisis secara kuantitatif adalah sebagai penunjuk titik akhir titrasi. Apabila elektroda tersebut digunakan sebagai penunjuk elektroda selama di dalam larutan selama berlangsungnya titrasi, maka cara analisis itu disebut dengan titrasi potensiometri, digunakannya elektroda tertentu karena tidak semua elektroda dapat digunakan sebagai indikator titik akhir titrasi. Pada dasarnya titrasi potensiometri adalah suatu titrasi dimana titik akhir titrasinya tidak ditentukan dengan menggunakan indikator, melainkan ditentukan dengan mengukur perubahan potensial elektroda atau perubahan pH larutan selama titrasi berlangsung. Beberapa reaksi yang dapat ditetapkan secara potensiometri adalah reaksi penetralan, redoks, pengendapan, dan reaksi kompleksometri. Sebagai contohnya adalah titrasi asam basa dengan menggunakan elektroda yang peka terhadap perubahan pH, misalnya elektroda membran kaca yang sensitif terhadap ion H+ (Basset, 1994).
Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan volume pada mana terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran. Penentuan titik akhir titrasi dengan cara potensiometri akan memberikan hasil yang lebih teliti daripada dengan menggunakan indikator. Pada umumnya, titrasi dengan menggunakan indikator tergantung pada pengamatan dan ketelitian seseorang dalam mengamati perubahan yang terjadi. Dengan menggunakan titrasi potensiometri pengamatan titik akhir titrasi tidak diganggu oleh perubahan warna larutan dan kekeruhan. Pada dasarnya tujuan dari titrasi potensiometri adalah untuk menentukan letak titik ekivalen. Penenentukan titik ekivalen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain, yaitu turunan pertama ΔE/ΔV atau ΔPh/ΔV vs volume titran (Vx), kemudian dari grafik yang diperoleh dicari harga maksimum atau minimumnya. Cara lainnya adalah dari turunan keduanya, yaitu Δ2E/ΔV2 atau Δ2pH/ΔV2 vs volume titran (Vy), kemudian dari grafik yang diperoleh dicari titik nolnya. Perhitungan pada turunan pertama dan kedua adalah:
Perhitungan pada turunan pertama:
= selisih volum pada turunan pertama
= volume pada pengukuran kedua
= volume pada pengukuran pertama
Perhitungan pada turunan kedua:
= selisih volum pada turunan kedua
= volume turunan pertama pada data kedua
= volume turunan pertama pada data pertama
(Soebagio, 2002).

















BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan
3.1.1        Bahan
1.      Buffer pH 4 dan 7
2.      Larutan HCl baku 0,1 M
3.      Soda kue
4.      Akuades
5.      Larutan baku NaOH 0,1 M

3.1.2         Alat
1.      Elektroda pH
2.      mV meter/pH meter
3.      Stirrer magnetic dan anak stirrernya
4.      Beaker gelas 150 mL
5.      Buret 50 mL
6.      Botol semprot

3.2 Skema Kerja
3.2.1 Kalibrasi pH meter
Elektroda Gelas
-          Direndam dan disimpan dalam larutan KCl 0,1 M kurang lebih satu hari sebelum digunakan
-         
Hasil
 
Dikalibrasi pH meter dengan buffer standar pH 4 dan 7









25 mL Larutan Baku NaOH
 
3.2.2 Standarisasi HCl



 
-          Dimasukkan ke dalam gelas yang ada pada titrator dengan cara tekan 25 kemudian ml buret.
-          Diukur pH awalnya dengan menekan tombol 3 lalu pH calib
-          Dimulai titrasi dengan menambahkan HCl 1 mL sebanyak 25 kali dan dicatat pH setiap adanya penambahan titran.
-          Dihentikan titrasi jika penambahan HCl mencapai 25 kali.
-          Digambar kurva titrasi (plot antara volume HCl yang ditambahkan) dan ditentukan titik ekivalen dari kurva yang diperoleh
-          Ditentukan konsentrasi HCl
-         
Hasil
 
Dilakukan prosedur di atas sebanyak 2 kali

Sampel (Soda Kue)
 
3.2.3 Penentuan Soda Kue


 
-          Ditimbang sebanyak 0,3 gram dan ditempatkan dalam beaker gelas 150 mL
-          Ditambahkan akuades 25 mL dan diaduk dengan stirrer magnetik sampai semua sampel larut
-          Dilakukan hal yang sama seperti prosedur dtandarisasi HCl di atas
-          Ditentukan kadar NaHCO3 dan Na2CO3 dalam soda kue
-         
Hasil
 
Dilakukan sebanyak 2 kali








BAB 4. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan
4.1.1 Titrasi NaOH dengan HCl
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Volum HCl
pH
Volum HCl
pH
0
12.66
0
12.545
1
12.588
1
12.515
2
12.546
2
12.478
3
12.506
3
12.439
4
12.46
4
12.406
5
12.436
5
12.381
6
12.4
6
12.344
7
12.365
7
12.303
8
12.322
8
12.261
9
12.284
9
12.216
10
12.243
10
12.17
11
12.197
11
12.129
12
12.142
12
12.078
13
12.093
13
12.028
14
12.038
14
11.977
15
11.976
15
11.914
16
11.908
16
11.841
17
11.828
17
11.762
18
11.737
18
11.673
19
11.63
19
11.561
20
11.492
20
11.422
21
11.294
21
11.222
22
10.974
22
10.892
23
10.181
23
10.072
24
7.157
24
7.048
25
2.831
25
2.753


4.1.2 Titrasi soda kue dengan HCl
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Volume HCl
pH
Volume HCl
pH
0
8.91
0
8.96
1
8.892
1
8.813
2
8.748
2
8.651
3
8.55
3
8.4
4
8.255
4
8.013
5
7.8
5
7.519
6
7.414
6
7.2
7
7.175
7
6.993
8
7.011
8
6.851
9
6.883
9
6.74
10
6.78
10
6.644
11
6.696
11
6.563
12
6.612
12
6.494
13
6.551
13
6.43
14
6.476
14
6.367
15
6.422
15
6.307
16
6.363
16
6.248
17
6.305
17
6.195
18
6.259
18
6.14
19
6.215
19
6.086
20
6.157
20
6.032
21
6.115
21
5.982
22
6.063
22
5.93
23
6.01
23
5.878
24
5.957
24
5.818
25
5.91
25
5.765






4.1.3 Hasil Perhitungan
Pengulangan
Konsentrasi HCl (M)
Konsentrasi Na2CO3 (M)
Kadar Na2CO3 (%)
Kadar NaHCO3 (%)
1
0.104
0.08
70
55.3
2
0.104
0.075
66.67
52.4
Rata-rata
0.104
0.077
68.33
53.85

4.2 Pembahasan
Percobaan yang berjudul titrasi potensiometri bertujuan mempelajari prinsip analisis dengan metode titrasi potensiometri. Potensiometri merupakan teknik pengukuran kuantitatif dalam kimia analitik selain voltametri. Prinsip kerja potensiometri adalah beda potensial dari suatu sistem diukur tanpa adanya aliran listrik dalam sistem tersebut. Nilai beda potensial yang terukur diperoleh dari perbedaan dua buah elektroda yang digunakan. Elektroda yang dimasukkan kedalam larutan akan mengalami pemisahan muatan yang berada di elektroda dan di larutan, adanya perbedaan ini yang menyebabkan timbulnya potensial.
Titrasi dilakukan untuk menetapkan kemolaran suatu larutan dengan menggunakan larutan lain yang telah diketahui secara pasti kemolarannya. Larutan peniter itu disebut larutan standar primer. Ketepatan (akurasi) dari konsentrasi larutan yang dititer salah satunya bergantung pada ketepatan dari kemolaran larutan standar primer. Pada praktikum ini, larutan standar yang digunakan adalah larutan NaOH 0.1M. Tidak semua zat dapat dibuat larutannya dengan kemolaran yang akurat. Larutan HCl ditritrasi menggunkan NaOH untuk proses standarisasi. Standarisasi adalah suatu proses membakukan larutan baku sekunder (HCl) dengan larutan baku primer (NaOH). Tujuan dilakukan standarisasi HCl adalah umtuk menentukan secara pasti kemolaran (konsentrasi) dari HCl yang mungkin saja berubah karena proses penyimpanan. Larutan HCl nantinya akan digunakan untuk titrasi penentuaan kadar NaHCO3 dan Na2CO3 sehingga ketepatan dari kosentrasi HCl sangat diperlukan.
Larutan yang bersifat basa jika ditetesi dengan larutan asam maka akan mengalami penurunan pH larutan. Grafik yang menyatakan perubahan pH pada titrasi basa dengan asam (sebaliknya) disebut kurva titrasi. Pada kurva titrasi terdapat titik yang menunjukkan bahwa larutan asam tepat  habis bereaksi (ekivalen) dengan larutan basa. Titik tersebut dinamakan titik ekivalen. Titik ekivalen tidak dapat diamati secara langsung pada saat titrasi. Titik ekivalen ditentukan melalui perhitungan dan pengamatan terhadap kurva titrasi yang dihasilkan dari kedua larutan tersebut. Titik ekivalen dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan daerah yang mengalami perubahan pH  relatif besar ketika ditambahkan sejumlah kecil dari volume larutan peniter. Jika pada grafik tidak terdapat perubahan pH yang bernilai signifikan, maka penentuan titik ekivalennya dilihat perpotongan antara kurva dengan persamaan garis dari kurva tersebut.
Kegiatan pertama pada percobaan titrasi potensiometri adalah standarisasi HCl. Sebelum digunakan untuk standarisasi, alat terlebih dahulu dikalibrasi untuk mempertahankan keakuratan dari data pengamatan yang dihasilkan. Standarisasi alat telah dilakukan sebelumnya oleh asisten sehingga titrator dapat langsung digunakan. Pada titrasi potensiometri ini digunakan titrator, yaitu  alat untuk titrasi otomatis yang dihubungkan dengan pH meter (selektif terhadap ion H+) dan dilengkapi dengan stirrer. Penggunaan titrator sangat mudah, misalnya untuk mengambil larutan NaOH 25 ml. Pertama, pastikan tabung NaOH (yang dihubungkan dengan botol larutan induk) sesuai dengan posisi. Kedua, tekan angka 25 lalu tekan tombol ml buret maka secara otomatis akan tempat penampung (gelas) pada titrator terisi 25ml larutan NaOH. Sedangkan untuk mengetahui pH dari NaOH cukup menekan angka 3 yang kemudian diikuti dengan menekan tombol pH Calib, maka pada layar titrator akan muncul angka 12.66 yang menunjukkan pH dari NaOH tersebut. Proses standarisasi HCl diawali dengan menggeser tabung HCl pada posisi tabung NaOH semula. Tekan angka 1 lalu tekan ml buret (titrasi dilakukan tiap 1ml larutan HCl). Setelah layar menunjukkan angka nol, maka tekan angka 3 lalu pH calib (dan jangan lupa atur stirernya). pH larutan akan ditampilkan pada layar. pH tersebut akan bernilai lebih rendah dari pH semula karena telah ditambah suatu larutan asam. Titrasi NaOH dengan HCl dilakukan sampai 25 kali (tiap 1 ml larutan HCl) agar ekivalen dengan NaOH. Proses standarisasi diulangi 2 kali. Ketika NaOH direaksikan dengan HCl maka persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
HCl(aq) + NaOH(aq)                    NaCl(aq) + H2O(aq)

Grafik yang diplotkan antara pH larutan NaOH dengan volum HCl yang ditambahkan (pengulangan 1) dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Berdasarkan grafik diatas, mula-mula pH larutan turun sedikit demi sedikit mulai dari penambahan volum HCl 0 ml sampai 23 ml. Ketika pada volum HCl 24 ml (penambahan 1ml HCl) terjadi perubahan pH yang sangat dratis dari pH 10.181 menjadi 7.157, ketika pada volum HCl 25 ml pH juga mengalami perubahan yang dratis yaitu dari 7.157 menjadi 2.831. Titik ekivalen dapat ditentukan dengan menetapkan daerah yang mengalami perubahan pH  relatif besar ketika ditambahkan sejumlah kecil dari volume larutan peniter. Daerah yang mengalami perubahan pH relative besar ketika ditambahkan sejumlah kecil volume HCl adalah daerah pH 7.157.  Daerah pH 7.157 (volum 24 ml HCl) dikatakan sebagai titik ekivalen yang pada titik ini mol larutan asam dan mol larutan basa tepat habis bereaksi. Sedangkan untuk grafik yang diplotkan antara pH larutan NaOH dengan volum HCl yang ditambahkan pada pengulangan 2 dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Grafik pada pengulangan kedua, tidak jauh berbeda dengan grafik pengulangan pertama. pH larutan turun sedikit demi sedikit mulai dari penambahan volum HCl 0 ml sampai 23 ml. Ketika pada volum HCl 24 ml terjadi perubahan pH yang sangat dratis dari pH 10.027 menjadi 7.048, ketika pada volum HCl 25 ml pH juga mengalami perubahan yang dratis yaitu dari 7.048 menjadi 2.753. Pada grafik diatas, titik ekivalen terletak pada pH 7.048 (volme HCl 24 ml).
            Titrasi potensiometri antara HCl dengan NaOH digunakan volume yang sama dari kedua larutan yaitu 25 ml.  Konsentrasi HCl  sebagai larutan baku sekunder dapat ditetapkan dari titrasi ini menggunakan larutan baku primer NaOH. Volum NaOH yang digunakan adalah 25 ml dengan konsentrasi 0.1 M, sedangkan volume HCl yang digunakan adalah volum pada saat titik ekivalen, yaitu pada volum 24 ml. Pengulangan 1 maupun 2  menghasilkan titik ekivalen yang berbeda yaitu pada pH 7.157 dan 7.048 tetapi memiliki volum ekivalen yang sama yaitu 24 ml (pH 7.157 dan pH 7.048 sama-sama diperoleh ketika volum HCl yang ditambahkan mencapai 24 ml sehingaa volum ekivalen dari kedua pengulangan adalah sama). Konsentrsi HCl diperoleh dengan cara memasukkan nilai-nilai dari volum NaOH, konsentrasi NaOH, dan volume HCl kedalam rumus  sehingga diperoleh .
            Kegiatan kedua dari praktikum titrasi potensiometri adalah titrasi soda kue dengan HCl. Tritrasi ini digunakan untuk menentukan konsentrasi  serta kadar dari  dan  dalam sampel. Reaksi yang terjadi ketika  bereaksi dengan  adalah sebagia berikut:
Na2CO3(s)  + HCl(aq)                     NaCl(aq) +  NaHCO3(s)

            Grafik yang diplotkan antara pH larutan soda kue dengan volum HCl yang ditambahkan (pengulangan 1) dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Berdasarkan grafik diatas, pH larutan yang awalnya 8.91 turun sedikit demi sedikit ketika ditambahkan asam kuat HCl dengan pH ahir setelah ditambahkan 25 ml HCl adalah 5.91. Lonjakan yang signifikan dari nilai pH tidak didapatkan untuk titrasi soda kue dengan HCl. Penurunan nilai pH dari larutan cukup konstan sehingga penentuan titik ekivalen berdasarkan daerah yang mengalami perubahan pH  relatif besar ketika ditambahkan sejumlah kecil dari volume larutan HCl tidak dapat dilakukan. Penentuan titik ekivalen dapat diperoleh dengan cara melihat titik perpotongan antara kurva dengan persamaan garis yang dihasilkan. Titik pada saat pH larutan 6.215 merupakan titik perpotongan antara kurva dengan persamaan garis. pH 6.215 diperoleh ketka penambahan HCl mencapai volum 19 ml. Titik 6.215 dikatakan sebagai titik ekivalen yang pada titik ini mol larutan asam dan mol larutan basa tepat habis bereaksi. Sedangkan untuk grafik yang diplotkan antara pH larutan soda kue dengan volum HCl yang ditambahkan pada pengulangan 2 dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Grafik pada pengulangan kedua, tidak jauh berbeda dengan grafik pengulangan pertama. pH larutan turun sedikit demi sedikit ketika mulai ditambahkan asam kuat HCl, pH awal dari soda kue adalah 8.96 sedangkan pH ahir setelah ditambah 25 ml HCl adalah 5.765. Lonjakan yang signifikan dari nilai pH untuk pengulangan kedua juga tidak didapatkan. Penurunan nilai pH dari larutan cukup konstan sehingga penentuan titik ekivalen akan ditetapkan berdasarkan titik perpotongan antara kurva dengan persamaan garis yang dihasilkan. Titik pada saat pH larutan 6.14 merupakan titik perpotongan antara kurva dengan persamaan garis. pH 6.14 diperoleh ketika penambahan HCl mencapai volum 18 ml. Titik 6.14 dikatakan sebagai titik ekivalen.
            Soda kue merupakan campuran dari Na2CO3 dan NaHCO3. Ketika direksikan dengan HCl maka persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
Na2CO3(aq) + HCl(aq)                                   NaHCO3(aq) + NaCl(aq)
NaHCO3(aq) + HCl(aq)                                    NaCl(aq) + H2O(aq) + CO2(g)
Berdasarkan persamaan diatas, terjadi reaksi antara asam kuat dengan garam dari asam lemah. Titrasi  garam dari asam lemah dengan asam kuat akan menghasilkan titik ekivalen dibawah pH 7. Sesuai dengan dengan hasil percobaan, kedua pengulangan yang dilakukan untuk titrasi soda kue dengan HCl menghasilkan pH  6.215 dan pH 6.14.
            Penentuan konsentrasi soda kue dilakukan dengan cara titrasi soda kue menggunakan HCl yang sebelumnya telah distandarisasi menggunakan larutan baku NaOH. Volume yang  digunakan dari kedua larutan tersebut sama yaitu 25 ml. Titrasi antara soda kue dan HCl akan menghasilkan titik ekivalen, volume HCl pada saat tercapai titik ekivalen digunakan untuk penentuan konsentrasi soda kue yaitu 19 ml (pengulangan 1) dan 18 ml (pengulangan 2) dengan konsentrasi 0.104 M. Volum Na2CO3 yang digunakan adalah 25 ml. Konsentrsi Na2CO3 diperoleh dengan cara memasukkan nilai-nilai dari volum HCl, konsentrasi HCl, dan volume Na2CO3 kedalam rumus  sehingga diperoleh  (pengulangan 1) dan  dengan .
            Titrasi potensiometri antara soda kue dengan HCl tidak hanya dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi soda kue, tetapi juga digunakan untuk penentukan kadar dari  dan  dalam sampel. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan (lampiran), komposisi  dalam 0.3 g soda kue adalah 0.21 g (pengulangan 1) dan 0.2 (pengulangan 2) sehingga kadar yang diperoleh dari 2 pengulangan berturu-turut adalah 70% dan 66.67% dengan kadar rata-rata 68.33%. Sedangkan komposisi  dalam 0.3 g soda kue adalah 0.16 g (pengulangan 1) dan 0.157 g (pengulangan 2) sehingga kadar yang diperoleh dari 2 pengulangan berturu-turut adalah 55.3% dan 52.4% dengan kadar rata-rata 53.85%.






BAB 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari percobaan titrasi potentiometri yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Prinsip dari potensiometri adalah mengukur beda potensial larutan pada keadaan arus nol sehingga beda botensial tersebut sebanding dengan konsentrasi (pada percobaan ini beda potensial yang diukur dari ion H+).
2.      Analisis yang dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip potensoimetri adalah penentuan konsentrasi dan kadar dari analit.

5.2 Saran
1.      Hendaknya lebih mahir dan terampil dalam menggunakan alat titrator.
2.      Lebih leliti dalam melakukan penimbangan bahan maupun pengambilan larutan





















Daftar Pusataka

Anonim. 2012. Aquades (http://www.nordicstaldkemi.dk) diakses 29 April 2012 pukul 18.33 WIB.
Anonim. 2012. Larutan Buffer 4 (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9924120) diakses 29 April 2012 pukul 18.48 WIB.
Anonim. 2012. Larutan Buffer 7 (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9974790) diakses 29 April 2012 pukul 18.48 WIB.
Anonim. 2012. Asam Klorida (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9924285) diakses 29 April 2012 pukul 18.49 WIB.
Anonim. 2012. Natrium Hidroksida (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9927248) diakses 29 April 2012 pukul 18.50 WIB.
Anonim. 2012. Soda Kue (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9969147) diakses 29 April 2012 pukul 18.50 WIB.
Basset, J,  et al. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.  Penerbit Buku Kedokteran EGC.  Jakarta.
Khopkar.  1990.  Konsep Dasar Kimia Analitik.  Jakarta : Universitas Indonesia. 
Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia.  Jakarta : UI Press.
Soebagio, dkk. 2002. Common Text Book. Kimia Analitik II. Malang : Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
Underwood, 1986. Analisis Kimia Kuantitatif . Jakarta : Erlangga.
Tim Kimia Analitik. 2012. Penuntun praktikum Elektrokimia. Jember: FMIPA UJ.



 JANGAN KLIK LINK BERIKUT: www.unej.ac.id