Menurut sebuah studi Denmark terbaru,
meminum satu liter soda cola teratur setiap hari dapat meningkatkan
jumlah lemak di hati, di otot dan sekitar organ dalam perut. Semacam
penumpukan lemak telah dikaitkan dalam penelitian lain dengan
peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung.
"Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa,
efek merugikan dari minuman soda manis menyebabkan peningkatan berat
badan atau peningkatan timbunan lemak," kata Dr. Frank Hu, seorang
profesor dari Harvard School of Public Health seperti dilansir dari HealthNews, Selasa (17/1/2012).
Para peneliti, dipimpin oleh Dr Bjørn
Richelsen di Aarhus University Hospital di Denmark meminta 47 orang
untuk berpartisipasi dalam penelitian, dimana mereka semua adalah
orang-orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Kemudian
peneliti meminta para peserta untuk minum satu liter air, susu, diet
cola atau cola secara teratur setiap hari selama 6 bulan.
Richelsen mengatakan,”timnya memilih
mereka untuk studi grup ini karena mereka mengantisipasi orang gemuk
atau obesitas akan lebih sensitif terhadap perubahan diet daripada orang
dengan berat badan normal.
Pada akhir penelitian peminum cola
reguler berakhir dengan lemak 25 persen lebih di sekitar organ tubuh
mereka, dan hampir dua kali lipat jumlah lemak di hati dan otot.
"Kenaikan timbunan lemak tersebut
meningkatkan risiko untuk mengembangkan sindrom metabolik, diabetes tipe
2, penyakit kardiovaskular, dan penyakit hati," kata Dr. Richelsen.
Sindrom metabolik adalah sekelompok
faktor kesehatan yang dihubungkan dengan peningkatan risiko diabetes,
penyakit jantung dan stroke. Jenis kelompok lemak yang telah dipelajari
oleh peneliti dalam penelitian tersebut adalah lemak yang disebut
ektopik. Lemak tersebut dianggap lebih berbahaya bagi kesehatan
metabolisme tubuh dibandingkan dengan lemak "subkutan". Lemak “subkutan” adalah jenis lemak yang terkumpul di bawah kulit.
"Lemak ektopik jelas tidak sehat dan menginduksi disfungsi organ-organ yang terlibat," kata Dr. Richelsen.
"Hasil penelitian tersebut telah
memperkuat hasil penelitian sebelumnya mengenai efek minuman soda
terhadap obesitas. Hasil penelitian tersebut telah memberikan bukti lain
untuk mendukung rekomendasi untuk pengurangan gula pada konsumsi
minuman manis," kata Dr. Hu.[BA]
No comments:
Post a Comment